Langsung ke konten utama

Berjalan Bersama Tuhan

Mazmur 23:4
“Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”



            1 tahun terdiri dari 365 hari yang berarti kamu memiliki 365 kesempatan. Kamu selalu punya kesempatan setiap harinya. Tidak harus kamu menunggu kesempatan kedua, karena kamu selalu punya kesempatan setiap harinya.
            Bagaimana jika itu masalah? Dan bukan kesempatan? Rasanya hidup ini hanya kekecewaan. Rencanaku tidak ada yang berhasil. Mendengar doa-doaku saja Tuhan tidak ingin, apalagi menjawab rencanaku. Semua benar-benar memilukan untuk di jalani. Kini aku sendiri dalam lingkaran bayanganku.
            Bunda Teresa perah berkata mengenai hal berdoa; 1. Jika doamu di jawab oleh Tuhan, imanmu telah mengalami peningkatan, 2. Jika doamu belum di jawab, kesabaranmun semakin berkembang, dan 3. Jika doamu tidak di jawab dan rencanamu bukan rencana-Nya, doamu bukanlah yang terbaik karena Tuhan sudah mempersiapkan yang lebih baik. Kalimat ini menggambarkan sebuah harapan dalam doa. Bahkan doa yang tidak terjawab pun memiliki makna dalam hidupmu.

“Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku;...................”

            Dalam Mazmur 23 ayat 4 menjelaskan betapa Tuhan ikut ambil bagian dalam hidupmu, bahkan ketika kamu angkat tangan, Tuhan turun tangan bersamaMu. Hari-hari ini memang memiliki banyak kesempatan, namun hari-hari ini juga hari yang jahat.
Dalam langkahmu berjalan bersama Tuhan, Dia selalu besertaMu. Meski kelamnya hidupmu, Tuhan akan selalu menghiburmu. Karena tanpa kata “please” yang sering kamu ucapan pada manusia untuk membuatnya membantumu, Tuhan tidak pernah pergi dan selalu berada di dekatmu untuk berjalan bersamamu.


Tuhan Yesus memberkati 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Kamu Kuatir ?

Matius 6: 34 “ Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”             Apa yang kamu kuatirkan? Mengapa kamu begitu gelisah? Begitu kuatirnya dirimu hingga keringat dingin? Pertanyaan ini jelas akan terlontar dalam hati kamu. Tanpa kamu sadari, kamu mulai jatuh dalam kegelapan dan sakit penyakit.             Beberapa hal yang tidak sesuai dengan jalan hidup atau rencana kamu membuat kamu kuatir dengan masa depan dan rencana kamu selanjutnya. Kamu mulai menyalahkan diri sendiri dan merasa tidak mampu menghadapi apapun. Dunia seakan hancur karena kamu tidak mampu mengendalikannya.             Kuatirmu wajar jika hanya sekedar di pikiran. Namun menjadi penyakit ketika terjadi dalam aktifitas harianmu. Kamu mulai cemas akan semua hal, kamu meragukan dirimu sendiri, bahkan Tuhan. Berdoa pun menjadi kesia-siaan dalam pikiranmu. Kini kamu positif mengidam penyakit kuatir.      

Kekasih Bayangan

            Judul di atas gue tulis dari judul lagu salah satu penyanyi solo laki-laki di indonesia yang liriknya bisa menggambarkan kisah gue dan kawan berantem gue sebelum perang batin terjadi di antara kami.             Jujur sebenarnya gue ngga ada kepikiran buat tulis pengalaman gue. Tapi entah kenapa gue jadi teringat kisah gue bersama doi pas gue buka wa . Ternyata ada panggilan tak terjawab dari doi. Sontak gue kaget plus senang. Ya senangnya biasa aja, karena rasa gue sudah lama gue lupain.             Langsung gue tanya “kenapa?” untuk merespon. Tanpa gue harus tunggu lama, dia pun membalas. Sayang balasanya hanya sekedar kata “ngga ada”. Awalnya kesal pas baca, tapi gue coba tarik nafas. “ Siapa tau kepencet”. Jadi gue balas aja “oke”. Gue ngga mau basa basi atau bertanya lainnya. Terakhir gue tanya kabar dan aktivitasnya, si doi berpikir gue masih ada rasa sama dia dan berharap balik. Padahal dalam hati cuma silaturahmi. Akhir cerita, gue ngga pernah kontak dia lagi. S