Langsung ke konten utama

Berhenti Kuatir !


     Bangun pagi kala ini sama dengan pagi lainnya. Aku mulai terbiasa dengan semua aktivitas ini, karena hanya inilah yang aku lakukan selama hampir 365 hari. Rutinitas ini hampir membuatku jatuh cinta, sekaligus membuatku gila.
*
           Hingga malam datang dan aku terlelap bersama bantal guling favoritku semua sama. Hidupku adalah keseganan yang terus aku jalani. Dengan berat hati aku tertidur pulas hingga lupa diri. Bahkan suara dengkur anjingku menjadi masa bodoh di malamku.

        Kegilaanku mulai menjadi-jadi saat aku mulai bicara pada benda yang menatapku. Dan adikku jadi bulan-bulananku ketika pendapatku tidak di dengar, dan di pertanyakan. Rumah yang jadi tempat ternyaman kini berubah jadi ruang tua yang menyeramkan.

         Dalam malam yang berbutar hingga langit membangunkan, aku takut untuk bernafas. Membuka mata menjadi beban yang begitu memilukan. Aku berharap semua akan baik-baik saja. Aku berharap ada jawaban dalam pertanyaan. Aku berharap terbangun dalam mimpi yang berbeda.

      Bangun dalam keadaan yang tidak lagi aku takutkan menjadi hampir doaku setiap malam. Atau setidaknya ada salah satu yang berubah dalam aktivitasku. Jenuh ini saat terasa hingga rasanya bunuh diri dapat menjadi jawaban. Bahkan perlahan isi hatiku menyuarakan untuk lari dari kenyataan dan mengubur diriku dalam kematian.

        Selama hampir 365 hari aku kuatir atas hidupku. Namun selama 365 hari juga aku berpikir. Hasilnya. Aku tidak menemukan apapun dalam kegilaanku. Aku semakin terperosot dalam ketakutan yang melemahkan fisikku. Kekuatiranku mulai menggerogoti kesadaranku.

          Satu hari tak akan lebih dari 24 jam dan 365 hari dalam setahun tidak akan berubah. Batasan ini akulah yang membuatnya. Bahkan jika umurku sudah memasuki 50 tahun, aku masih dapat melakukan hal yang menyapaku di umur 24 tahun. Ingat! Tidak akan ada kata terlambat. Tidak ada yang sia-sia. Kata terlambat dan sia-sia itu kepalaku yang membuatnya.

          Kekuatiranku hanya menutup kesempatanku. “Berhenti kuatir dan lakukan bagianku”. Kalimat ini tidak lagi berhasil untuk orang lain. Nyatanya kini aku membutuhkan doping seperti itu. Jika aku dan kamu belum berhasil melakukan apapun, teruslah berusaha dan berdoa. Tersenyum dan semangatilah diri. Hidup bukan tentang uang, meski uang yang memberimu makan. Bukan juga tentang pencapaian, meski hanya inilah yang di pandang. Dan bukan juga tentang memberi, meski kesempatan ini bisa mengarah ke surga.
*
          Hidup tentang bahagia. Buatlah jiwa sebahagia mungkin, dan jangan biarkan orang lain merebut bahagia. Dengan bahagia dapatkan semua hal yang buat aku dan kamu terlelap dalam mimpi.

Tuhan memberkati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Kamu Kuatir ?

Matius 6: 34 “ Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”             Apa yang kamu kuatirkan? Mengapa kamu begitu gelisah? Begitu kuatirnya dirimu hingga keringat dingin? Pertanyaan ini jelas akan terlontar dalam hati kamu. Tanpa kamu sadari, kamu mulai jatuh dalam kegelapan dan sakit penyakit.             Beberapa hal yang tidak sesuai dengan jalan hidup atau rencana kamu membuat kamu kuatir dengan masa depan dan rencana kamu selanjutnya. Kamu mulai menyalahkan diri sendiri dan merasa tidak mampu menghadapi apapun. Dunia seakan hancur karena kamu tidak mampu mengendalikannya.             Kuatirmu wajar jika hanya sekedar di pikiran. Namun menjadi penyakit ketika terjadi dalam aktifitas harianmu. Kamu mulai cemas akan semua hal, kamu meragukan dirimu sendiri, bahkan Tuhan. Berdoa pun menjadi kesia-siaan dalam pikiranmu. Kini kamu positif mengidam penyakit kuatir.      

Kekasih Bayangan

            Judul di atas gue tulis dari judul lagu salah satu penyanyi solo laki-laki di indonesia yang liriknya bisa menggambarkan kisah gue dan kawan berantem gue sebelum perang batin terjadi di antara kami.             Jujur sebenarnya gue ngga ada kepikiran buat tulis pengalaman gue. Tapi entah kenapa gue jadi teringat kisah gue bersama doi pas gue buka wa . Ternyata ada panggilan tak terjawab dari doi. Sontak gue kaget plus senang. Ya senangnya biasa aja, karena rasa gue sudah lama gue lupain.             Langsung gue tanya “kenapa?” untuk merespon. Tanpa gue harus tunggu lama, dia pun membalas. Sayang balasanya hanya sekedar kata “ngga ada”. Awalnya kesal pas baca, tapi gue coba tarik nafas. “ Siapa tau kepencet”. Jadi gue balas aja “oke”. Gue ngga mau basa basi atau bertanya lainnya. Terakhir gue tanya kabar dan aktivitasnya, si doi berpikir gue masih ada rasa sama dia dan berharap balik. Padahal dalam hati cuma silaturahmi. Akhir cerita, gue ngga pernah kontak dia lagi. S

Berjalan Bersama Tuhan

Mazmur 23:4 “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”              1 tahun terdiri dari 365 hari yang berarti kamu memiliki 365 kesempatan. Kamu selalu punya kesempatan setiap harinya. Tidak harus kamu menunggu kesempatan kedua, karena kamu selalu punya kesempatan setiap harinya.             Bagaimana jika itu masalah? Dan bukan kesempatan? Rasanya hidup ini hanya kekecewaan. Rencanaku tidak ada yang berhasil. Mendengar doa-doaku saja Tuhan tidak ingin, apalagi menjawab rencanaku. Semua benar-benar memilukan untuk di jalani. Kini aku sendiri dalam lingkaran bayanganku.             Bunda Teresa perah berkata mengenai hal berdoa; 1. Jika doamu di jawab oleh Tuhan, imanmu telah mengalami peningkatan, 2. Jika doamu belum di jawab, kesabaranmun semakin berkembang, dan 3. Jika doamu tidak di jawab dan rencanamu bukan rencana-Nya, doamu bukanlah yang terbaik karena Tuhan